RSS

I hate monday, seriously hate it...

okaaay...so the M from PMS gue hasn't arrive yet...maybe that's why i'm really cranky right now. aside for feeling bored, and jaded, and cynical...i also find other people including some of my good friends, just by seeing their tweets in my timeline, absolutely hateable. urrgh...

i found everybody annoying!

ready or not

lately my mind was occupied with the love life, or in my case, the lack of it.
agak terobsesi sama keinginan buat berpasangan, tapi ternyata keinginan itu cuma dipermukaan.

sepertinya gue belum siap buat terlibat dalam suatu hubungan lagi. ga pengen ada yang nanya2 gue mau kemana, ketemu sama siapa, mau ngapain. rasanya rese aja, bikin suffocate. mungkin bias dari hubungan sebelumnya.

atau mungkin belum ada orang yang benar2 gue inginkan yang menanyakan pertanyaan itu.

yeah, whateverlah.

laguku untukmuuh!

Yak,keobsesifan gue dimulai lagi, with this new choice of song,wohohoho...

Reality
Richard Sanderson


Met you by surprise, I didn't realize
that my life would change forever
saw you standing there, I didn't know I cared
there was something special in the air.

Dreams are my reality
the only real kind of real fantasy
illusions are a common thing
I try to live in dreams
it seems as if it's meant to be.

Dreams are my reality
a different kind of reality
I dream of loving in the night
and loving seems alright
although it's only fantasy.

If you do exist, honey don't resist
show me a new way of loving
tell me that it's true
show me what to do
I feel something special about you.

Dreams are my reality
the only kind of reality
maybe my foolishness has past
and maybe now at last
I'll see how a real thing can be.

Dreams are my reality
a wonderous world where I like to be
I dream of holding you all night
and holding you seems right
perhaps that's my reality.

Met you by surprise, I didn't realize
that my life would change forever
tell me that it's true
feelings that are cue
I feel something special about you.

Dreams are my reality
a wonderous world where I like to be
illusions are a common thing
I try to live in dreams
although it's only fantasy.

Dreams are my reality
I like to dream of you close to me
I dream of loving in the night
and loving you seems right
perhaps that's my reality.

@#!*$^&

Hari ini sama sekali nggak cerah. Kenapa? Karena tadi gue berangkat tanpa bertemu siapapun yang berarti. *sigh*

Akhir-akhir ini mood gue memang ditentukan oleh seorang asing, mungkin saking hampanya kehidupan cinta gue kali ya, mwuahaha. On the better not, it's fun, dan membuat gue merasa muda lagi, hihihii. Pokoknya bener2 dah kayak ABG labil deh, kalau ketemu seneng, giliran enggak ketemu, ya bete-nya naujubilah kayak sekarang ini. Ternyata masih ada sedikit sisi kekanak-kanakan gue yang tersisa. Soalnya lately i feel really old and dull.



Kemaren saking bosennya di kantor, tapi nggak mood buat melakukan apa yang seharusnya gue lakukan, yaitu: bekerja, akhirnya gue baca2 lagi postingan lama gue, termasuk beberapa draft curhatan yang nggak dipublish karena rasanya berlebihan. dan well, itu semua bikin gue geleng-geleng kepala sendiri. I was really miserable, how could i put up with it for that long, ckckckck. Heran banget gue. But for what it's worth, thank god that chapter of my life is eventually over. Could be sooner though.

Sebentar lagi, chapter hidup gue di GADIS, Top diantara yang Pop ini juga akan segera berakhir, sebuah chapter baru di tempat lama akan segera gue rangkai. Semoga semuanya menjadi semenyenangkan babak yang dulu sudah berakhir di tempat itu. Although most people that made it that fun is not there anymore, tapi mungkin akan ada orang-orang lain yang bisa membuatnya jadi berarti.

feeling giddy xD

Cap Cip Cup

karena sedang terobsesi sama beautiful-but-not-that-beautiful stranger that i meet almost everyday on the train, beberapa lagu berikut ini sering terdengar meraung2 dikepala gue...

mulai dari lagu jadul jaman dulu

"ow ow siapa dia? bolehkah aku melihat raut wajahnya...ow ow siapa dia?"

lalu berganti ke lagu yang lebih creepy

"hello, i love you, please tell me your name..."

sampai yang rada2 melankolis

"Hello, is it me you're looking for?
'Cause I wonder where you are
And I wonder what you do
Are you somewhere feeling lonely or is someone loving you?
Tell me how to win your heart
For I haven't got a clue
But let me start by saying ... I love you"

ahahhaha....

doh, seriously. i should really stop this madness. arg!

Cowok Kereta

“Eh itu ya, cowok CCP-an lo?” kata Mba Marni pagi itu waktu gue dengan asalnya melempar pantat duduk disampingnya.
“Heh? Yang mana, Mba?” jawab gue sambil celingukan, walau berusaha nggak terlalu ketara. Sampai akhirnya gue melihat seorang cowok yang duduk di bangku dekat pintu kereta. Yah, kami semua memang sedang di kereta. Kendaraan yang bak ular naga panjangnya setiap hari gue naiki dalam rangka mencapai kantor. “Hihihi,iya Mba, kok tahu, sih?”
“Ya gimana enggak, keliatan banget gitu,” Mba Marni menjawab dengan gaya juteknya yang biasa.
“Hah, siapa yang keliatan banget? Aku, Mba? Wah gawat dong…!” Wajar dong kalau gue panik. Walaupun gue emang ngegebet cowok itu, tapi bukan berarti gue pengen maksud hati gue terpampang sejelas itu.
“Bukan, dodol. Dianya…”
Gue cuma mengikik genit. Kesenangan sendiri. Ya iyalah, gimana enggak. Kalau Mba Marni aja yang pertama lihat langsung sadar, berarti gue selama ini nggak ke-geer-an dong. Cowok itu MEMANG ngeliatin gue.
“Udah kali sana samperin, ngapain juga lo duduk di samping gue.”
Gue cuma bisa melongo, dan memandang Mba Marni dengan tatapan nggak percaya. Mba Marni itu sekretarisnya bos gue, di kantor terkenal sama kegalakkan dan kejutekkan. Kok tiba-tiba malah dengan yakinnya nyuruh gue nyamperin cowok yang nggak gue kenal buat, yah, ngajak kenalan?
“Nggak ah, malu. Hehehe…”
Mba Marni cuma mendengus nggak sabar, lalu kembali asik membolak-balik Koran yang sebelumnya lagi dia baca sebelum gue datang. Nggak ada kerjaan, ya gue mulai lah ritual keseharian gue seminggu belakangan ini. Yaitu, lihat-lihatan sama si cowok asing. Hahaha, rada pathetic emang, umur segini masih aja kelakuan kayak anak SMP.
Memangnya siapa sih cowok itu? Jujurly, gue juga nggak tahu, hahaha. Yang pasti sudah beberapa hari lamanya setiap kali di kereta kita berdua pasti asik sendiri colong-colongan pandang. Dia yang mulai, lho, bukan gue. Gue sih cuma ngeladenin aja, walau akhirnya malah penasaran setengah mati.
Actually, he’s NOT that good looking, but quite attractive. Gue juga nggak bakal notice dia kalau nggak mergokin dia ngeliatin gue. Ge-er much? Ya, nggak apa-apa lah. Kalau menurut deskripsi-nya Mba Marni, yang gue paksa jelasin saat ngelaporin kejadian tadi pada teman-teman di kantor, begini penampilannya,
“Tinggi, badannya lumayan tegap, kulitnya sawo matang. Ganteng lah…” yang langsung gue sanggah,
“Nggak ganteng kali Mba…”
“Ganteng lagi, yah lumayanlah,” tegasnya.
So, balik ke cowok misterius itu. Dia sekarang sudah jadi lumayan terkenal di kalangan teman-teman gue. Ya, apalagi kalau bukan karena gue nggak bisa berhenti ngomongin dia. Sampai beberapa teman kantor ikutan gemes, dan memaksa gue buat ngajak cowok itu kenalan duluan. Duh, sory dory mory deh. Apa kata dunia nanti. Halah, hahaha.
Sebenarnya, gue memang sudah gregetan banget sih sama situasi ini. Karena cara lihat-lihatan kami sudah berlebihan, I mean, everybody could see it, why don’t just he (ya dialah, masa gue) ask me already.