RSS
Seperti biasanya, gue duduk di depan komputer dan merasa gamang. I have this urge to write something, to share the burden, tapi gue ga tau pastinya dari kapan, gue dah kehilangan kemampuan untuk membagi apa yang gue rasakan dengan orang lain.

gue ingat jaman sma dulu, tiap kali gue butuh a shoulder to cry on, gue tinggal memencet tombol2 di telpon, dan semua beban itu akan terbagi dengan orang lain.kayaknya tahun lalu pun gue masih punya kemampuan untuk menimpakan setengah beban gue sama orang lain deh, sekarang kenapa engga ya?

why i have to put this invisible thread in both sides of my lips just to create a pretentious smile. i didnt need it, nobody would believe it, then why i still wear it?

i always believe that im an extrovert, tapi kenapa sekarang gue cuma bisa membagi cerita yang gue yakin bisa membuat gue menelan tangis gue ya. seberapa buruknya sih emang kalau ada orang yang melihat gue nangis.

silahkan bilang gue sok kuat or anything,but believe me, if i could, gue pengen nangis2 bombay didepan siapapun yang mau meluangkan waktu.
sekarang, kenapa tawa terbahak-bahak gue rasanya berujung dengan sebuah isakan yang tertelan ya?

I DO REALLY WANT TO CRY....!!!!


So finally, let me proudly present, the dream that comes to life:
PENGGAMBAR MIMPI, by E. Nandiasari, Nilam Suri, Nurkastelia A., Runi Indrani
12 short stories for you to enjoy.
Support your local dreamers!
Get it, buy it, read it, and love it!
Visit you favorite bookstores, now!